Selasa, 12 Januari 2010

Review of Islamic Economy, Vol No.10, No.2, 2006 Analyze Metode dari Teori dan Praktik Manajemen Islam: Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia (Luthf


Hilman FauziNugraha

NIM S.0711.079

Latar Belakang

Seiring perkembangan ekonomi islam yang semakin memberikan positive signal, maka eksistensi Islamic banking sebagai salah satu instrument terlaris dari ekonomi Islam tersebut menjadi wacana yang sering menjadi topik menarik untuk dibahas dalam geliat mewujudkan suatu sistem perekonomian di setiap Negara, Negara mayoritas berpenduduk muslim khususnya.

Pertumbuhan Islamic Banking yang tidak dipredeksikan menyuguhkan bisikan pertanyaan, apakah ada suatu kebutuhan dalam managerial institusi perbankan tersebut untuk diatur secara terpisah dengan sistem (gaya/metode) islam?dan apakah akan timbul suatu perbedaan?dan bagaimana managerial internal yang sebenarnya islam tawarkan?

Landasan Teori

Merujuk studi kasus PT. Bank Muamalat Indonesia, dalam managerial internalnya institusi tersebut menggunakan konsep ZIKR-PIKR-MIKR, sangat jelas bahwa konsep tersebut diadopsi dari konsep yang ditawarkan oleh quran and hadits hipotesa sementara menujukkan bahwa PT. Bank Muamalat Indonesia mampu mencapai tingkat maksimum dalam asset and liabilities management, sehingga boleh jadi PT. Bank Muamalat Indonesia merupakan BUS (Bank Umum Syariah) pertama dan mandiri dengan konsep islam yang secara tidak langsung meberikan sentuhan menarik dalam melihat perkembangan ekonomi islam.

Sebenarnya bagaimana konsep ZIKR-FIKR-MIKR itu berjalan, hal itu dapat dilihat pada halaman selanjutnya dengan diberi sentuhan analisa alternative-kritis dalam memandang fenomena metode managerial Islam yang telah mampu diterapkan pada suatu institusi Islam terkemuka di Indonesia ini.

Suatu Analisa Alternative-Kritis

Management yang baik pada suatu organisai terjadi ketika terdapat keserasian dan keselarasan antara stakeholders yang ada dalam organisasi tersebut, artinya harus ada suatu tendensiusitas yang memberikan dorongan dari berbagai sudut untuk terciptanya suatu pencapaian organisasi yang maksimum sesuai Visi Misi yang diimpikan dan direncanakan sebelumnya. Salah satu realisasi konkrit yang diusulkan oleh seorang tokoh managerial, disebutkan bahwa diantara stakeholders tersebut memilki sense of belonging untuk mempertimbangkan tiga langkah-langkah, antara lain: kesadaran moral (mengenali keberadaan dari suatu dilematis), penghakiman moral (memutuskan suatu kebenaran), dan prilaku etis (pengambilan tindakan mendesak untuk berbuat hal yang benar)[1]. Tiga langkah ini merupakan suatu fundamental method yang digunakan oleh para pakar managerial dalam mewujudkan tingkat pencapaian yang maksimum sesuai yang diharapkan. Langkah tersebut yang sering dikenal dengan 3W (Worship, Wealth, and Warfare) ini kemudian dikonversi dengan nilai islami, yang selanjutnya dikenal dalam metode sistem managerial PT. Bank Muamalat Indonesia dengan ZIKR, PIKR, MIKR[2].

ZIKR merupakan landasan pertama dalam metode tersebut, karena kenapa? Karena inilah nilai luhur pertama yang wajib diyakini sebagai langkah awah dalam mengilhami semua rencana yang diharapkan oleh setiap institusi. ZIKR merupakan 4 huruf yang memilki nilai dan arti yang tersusun dalam proses managerial tersebut, yakni Z (zero based), I for Iman (Faith), K for Konsisten (Consistency), R for Result oriented[3]. Dalam metode (ZIKR) ini, lebih ditekankan pada sebuah konsistensi setiap individu dalam meniatkan dirinya untuk bekerja sebagai jalan atau sarana untuk beribadah kepada Allah SWT. Orientasi keuangan yang sering aenjadi landasan awal hendaknya menjadi orientasi yang akan timbul selanjutnya, bukan menjadi suatu landasan yang telah dianut dari awal. Karena menurut A. Riawan Amin[4] ketika ZIKR telah dianut dari awal sebagai langkah dari metode managerial dalam suatu organisasi maka hal-hal internal dari setiap stakeholders akan hilang. Contoh : seperti sifat malas, taka bur dengan suatu pencapaian, tidak jujur, tidak tumbuh sikap hormat menghormati, pelayanan yang kurang maksimal, dsb sedikitnya akan mulai terkurangi karena memang dengan orientasi ZIKR dalam arti orientasi ilahiah semua hal-hal yang mengarahkan kepada suatu yang negative akan sulit untuk menjelma. Sebagaimana Firman Allah SWT :

“Dan tidaklah kami ciptakan jin dan manusi selain untuk beribadah kepada kami (Allah)”[5]

Jadi lebih tepatnya pada konsep ZIKR ini memang managerial suatu perusahaan mengarahkan kepada kapabilitas individu setiap pekerja untuk bekerja secara maksimal dalam mencapai suatu yang diidam-idamkan oleh perusahaan tersebut.

Lantas menjadi suatu hal yang sangat menarik, ketika kita mencoba untuk melihat hasil dari sebuah orientasi yang berbeda, Islam dengan konsep orientasi ZIKR (ilahiah) dan konvensional (duniawi) . hasilnya menunjukkan bahwa kemaslahatan hadir ketika konsep ilahiah tadi lebih dikedepankan. Konsep ZIKR ini akan berhenti pada suatu poros yang akan stagnan, dalam arti managerial perusahaan hanya akan terbatas pada suatu pendekatan yang statis. Makannya pada konsep selanjutnya yaitu PIKR.

Pendekatan PIKR merupakan penerang atau penuntun konsep pendekatan ZIKR sebelumnya, artinya ZIKR lebih mengarahkan pada naluri yang menanamkan sikap berdasarkan nilai-nilai ilahiah sedangkan PIKR mengrahkan sikap tadi dengan bentuk realisasi yang jelas dan sesuai. Arti. Kedua hal ini dianut oleh PT. Bank Muamalat Indonesia sebagai suatu metode (gaya) dalam managerial internalnya. Bias kita lihat bahwa PT. Bank Muamalat Indonesia dengan armada para SDMnya mampu menawarkan suatu yang menarik, yang terlihat ada suatu deferensiasi dibanding dengan institusi lain. Baik dari segi penampilan dalam atau luarnya. Contoh konkritnya, ketika Islam mengharuskan berpenampilan sopan (pendekatan ZIKR), maka para SDM Bank Muamalat Indonesia mengenakan pakaian yang sopan dan jelas menutup Aurat (pendekatan PIKR). Ataupun ketika ada suatu perintah dalam al-qur’an untuk beradzab ketika bermuamalah, maka para SDM PT. BMI mampu menyuguhkan suasana yang nyaman kepada para nasabahnya walaupun disisi lain masih banyak kekurangan secara tekhnis pada PT. Bank Muamalat Indonesia tersebut. Tapi secara managerial internal, PT. Bank Muamalat Indonesia mampu memberikan sentuhan management Islam dalam menggerakan institusi sehingga dampaknya mampu memberikan bargaining position bagi sistem management lain bahwa Islampun mampu bermain dengan konsep tersendiri, dan hal ini telah dibuktikkan oleh PT. bank Muamalat Indonesia.

Pendekatan terakhir, yaitu MIKR. Nah, secara substansinya pendekatan yang ketig ini memberikan arahan sejauhmana institusi, organisasi, ataupun perusahaan mampu memainkan dirinya terhadap pandangan orang lain. Dalam kasus PT. Bank Muamalat Indonesia sejauh mana peranan antara stakeholders yang mempengaruhi dalam institusi tersebut memberikan power untuk suatu pencapaian yang diinginkan. Salahsatu yang ditekankan dalam mensinergikan 3 pendekatan ini dalah ditanamkannya sikap transparan diantara divisi yang ada. Untuk lebih jelas mengenalinya, gambar struktur PT. BMI dapat dilihat dibawah ini[6] :

Dari gambar diatas, mampu disisipkan nilai ZIKR-PIKR-MIKR dalam internal managerial PT. BMI. Sehingga jikalau kita lihat 3 pendekatan yang ditawarkan oleh islam telah mencakup sistem managerial yang selama ini dianut oleh non muslim. Maka dari 3 pendekatan ini, apa hasil yang telah didapat dan bagaimana 3 pendekatan tersebut berjalan, hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

PIKR Transforms a Hierarchical Organization into High Performance

Organization[7]

Total Equity, Operating Profit, and Total Paid up of BMI, 1996-2003

(IDR Billion)[8]

Dari kedua gambar menunjukkan tentang proses salahsatu pendekatan itu berjalan dalam meningkatkan performance maksimal atas perusahaan tersebut, dan salahsatu hasil konkrit dari pengejawantahan 3 pendekatan tersebut yang secara empiris telah dibuktikkan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia. Selanjutnya bagaimana dengan ada.

Akan tetapi, ada sebuah negative fact yang dialami oleh PT. Bank Muamalat Indonesia dalam proses kinerjanya. Artinya, ada selentingan issue buruk dari pihak surplus unit atau deficit unit yang mempercayai PT. Bank Muamalat Indonesia sebagai rekanan bisnisnya. Diberitakan bahwa services yang digalakkan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia masih banyak kekurangan[9], contoh jasa Transfer yang kadang tidak tepat waktu, pengambilan tunai dalam bentuk ATM yang kadang macet, selanjutnya penyelesaian masalah yang kadang tidak cgepat. Hal ini, sedikit demi sedikit mengurangi prestise dan prestasi PT. Bank Muamat Indonesia sendiri. Nah, apakah 3 pendekatan yang sekarang telah dianut oleh institusi ini mampu menjawab permasahan yang ada yang dampaknya membut keraguan yang sangat bagi para stakeholdersnya.???

Solusi dan Kesimpulan

PT. Bank Muamalat Indonesia sebagai salahsatu perusaan bank syariah yang memiliki peran penting dalam mengembangkan Ekonomi Islam di Indonesia pada khususnya menyebabkan wacana baru yang dibangunnya ini memberikan significant positive signal bagi Ekonomi Islam secara Umum dan institusi Islamic Banking secara khusus. Artinya langkah riil yang dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, harus ditiru oleh institusi perbankan islam lain dalam proses memainkan peran nilai-nilai Islam dalam setiap landasan pergerakan organisasi atau institusi tersebut.

Artinya setiap institusi, organisasi, ataupun kelompok lainnya hendaknya memiliki pendekatan-pendekatan yang membawa kea rah mana perusahaan ini akan diarahkan. Dan alangkah baiknya, disaat krisis keuangan global yang secara tidak langsung disebabkan oleh gobloknya kapitalisme mulai saatnya memperkenalkan Islam dengan menawarkan nilai-nilainya sehingga mampu berwujud dalam konteks pergerakan yang realistis karena pendekatan tersebut merupakan rel ataupun sirkuit bagi institusi tersebut.

Pendekatan yang dianut oleh PT. Bank Muamalat Indonesia sedikitnya memberikan bargaining position baru bagi Ekonomi Islam pada Umumnya dan perbankan sayariah pada khususnya. Berharap penuh, pengalaman yang diambil oleh PT. Bank Muamalat Indonesia mampu mengajak institusi perbankan Islam lain dalam menerapkan nilai-nilai keislaman dalam proses internal managerialnya. Dan saya yakin bahwa institusi perbankan syariah lainpun telah dan pasyti mengadopsi nilai keislaman dalam internal managerialnya.



[1] Source : Trevano and Nelson (1999,14)

[2] Source : A. Riawan Amin (2004,4)

[3] Source : A. Riawan Amin (2004,4)

[4] Ketua ABISINDO & Direktur Utama PT. Bank Muamalat Indonesia

[5] Q.S Al-Fushilat : 11

[6] Source: Available at: : http://www.muamalatbank.com/profil/strukor.

asp>, Access Date: 16 February 2005

[7] Source: Riawan Amin (2004,14)

[8] Source: Available at:

asp>, Access Date: 16 February 2005

[9] Tulisan dalam tugas mata kuliah pengantar Bisnis dan manajement


[1] Terjemahan dari judul review dalam konteks bahasa inggris, “The Theory and Practice of Islamic Management Style : Experience of Bank Muamalat Indonesia”, Luthfi Hamidi (2006)

[2] Lecturer in islamic business at the Paramadina University, Jakarta

[3] Penulis adalah Mahasiswa STEI Tazkia Jurusan Ilmu Ekonomi Islam Semester 3